Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Kosovo memiliki “tempat khusus” untuk keluarganya karena waktu yang dihabiskan oleh almarhum putranya, Beau, di negara Balkan, di mana ia membantu memperkuat aturan hukum.
Biden membuat pernyataan itu dalam sebuah surat yang dikirimkan kepada penjabat Presiden Vjosa Osmani pada kesempatan hari kemerdekaan Kosovo. Osmani mengumumkan isi surat itu pada 16 Februari.
Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada 17 Februari 2008, satu dekade setelah perang 1998-99 antara pemberontak etnis Albania dan pasukan Serbia. Perang berakhir setelah kampanye udara NATO selama 78 hari mengusir pasukan Serbia dan pasukan penjaga perdamaian internasional masuk.
“Kosovo terus mempertahankan tempat khusus bagi keluarga Biden untuk menghormati waktu yang dihabiskan putra kami, Beau Biden, bekerja untuk memastikan perdamaian, keadilan, dan supremasi hukum bagi semua rakyat Kosovo,” tulis Biden.
Beau Biden bekerja di Kosovo setelah perang 1998-99 dengan pasukan militer dan juga dengan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa yang memperkuat supremasi hukum di sana.
Biden mengunjungi Kosovo pada tahun 2016 dalam perjalanan terakhirnya ke wilayah tersebut sebagai wakil presiden untuk menghadiri bersama keluarganya sebuah upacara penamaan jalan di dekat pangkalan militer AS dengan nama putranya, yang meninggal setahun sebelumnya karena kanker otak pada usia 46 tahun.
Dalam surat itu, Biden mengatakan Amerika Serikat siap bekerja dengan pemerintahan baru Kosovo di jalur integrasi Eropa.
“Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, termasuk mencapai kesepakatan komprehensif dengan Serbia yang difokuskan pada saling pengakuan, yang memperkuat supremasi hukum, mengatasi pandemi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang memungkinkan masa depan yang sejahtera bagi semua warga negara,” ujarnya. kata.
Biden mendesak hal yang sama dalam sebuah surat kepada Presiden Serbia Aleksandar Vucic awal bulan ini.
Sebagian besar negara Barat telah mengakui Kosovo, tetapi Serbia dan sekutunya, Rusia dan China tidak. Ketegangan atas Kosovo tetap menjadi sumber volatilitas di Balkan.
Amerika Serikat adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Kosovo. Sejak 1999, pemerintah AS telah menginvestasikan sekitar $ 2 miliar di Kosovo.
Pada bulan September, Kosovo dan Serbia menandatangani di Gedung Putih dua dokumen untuk normalisasi hubungan ekonomi, di hadapan mantan Presiden AS Donald Trump.
Setelah pemilihan presiden AS, Pristina dan Beograd telah berjanji untuk terus melaksanakan perjanjian tersebut, meskipun ada perubahan dalam pemerintahan AS.
“Amerika Serikat tetap menjadi mitra yang berkomitmen dan teman Kosovo dalam upaya ini,” tulis Biden dalam suratnya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa mencapai kesepakatan komprehensif antara Kosovo dan Serbia, yang difokuskan pada saling pengakuan, akan membutuhkan fleksibilitas dan kemauan di semua pihak untuk berkompromi.
Dengan pelaporan oleh AP
Diposting dari Keluaran SGP