[ad_1]
Hongaria memanggil duta besar Ukraina setelah Dinas Keamanan Ukraina (SBU) menggerebek kantor etnis Hongaria.
Asosiasi Kebudayaan Hongaria di Transcarpathia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pejabat SBU telah menggerebek markas besar asosiasi dan rumah ketuanya, mencari bukti “kegiatan yang bertujuan mengubah perbatasan dengan kekerasan.”
Asosiasi tersebut meminta otoritas Ukraina untuk mengakhiri apa yang disebut sebagai “perburuan penyihir”.
SBU mengkonfirmasi penggerebekan itu dan lainnya dalam sebuah pernyataan di situsnya.
Dikatakan pihaknya melakukan pencarian di yayasan amal lokal di wilayah Transcarpathian, memeriksa “informasi tentang keterlibatan dana asing dalam kegiatan yang bertujuan melanggar kedaulatan negara Ukraina.”
Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto mengatakan pada 30 November bahwa Hongaria telah memprotes penggerebekan di Kementerian Luar Negeri Ukraina dan menambahkan dia akan mengangkat masalah itu pada pertemuan para menteri luar negeri NATO yang dimulai pada 1 Desember.
Kedua negara telah berulang kali berselisih mengenai apa yang Hongaria katakan sebagai pembatasan hak sekitar 150.000 etnis Hongaria yang tinggal di Ukraina untuk menggunakan bahasa ibu mereka, terutama dalam pendidikan. Ukraina mengesahkan undang-undang pada tahun 2017 yang membatasi penggunaan bahasa minoritas di sekolah.
Bulan lalu Ukraina melarang masuknya dua pejabat pemerintah Hongaria atas apa yang disebut Kyiv ikut campur dalam pemilihan lokal, sebuah tuduhan yang dibantah Hongaria.
Szijjarto menyebutnya “tidak dapat diterima” bahwa negara yang ingin menjadi bagian dari komunitas trans-Atlantik “terus menerus mengintimidasi dan menekan minoritas yang menjadi anggota NATO.”
Komentar tersebut disampaikan Szijjarto dalam pernyataan video yang diunggahnya Facebook.
Hongaria telah berulang kali mengisyaratkan pemblokiran keanggotaan Ukraina di NATO.
Berdasarkan laporan Reuters
Diposting dari Hongkong Prize