Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel telah membahas kemungkinan kerja sama vaksin dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, kata Kepresidenan Prancis pada 30 Maret.
Pada bulan Agustus, Rusia menyetujui vaksin COVID-19 pertama di dunia, Sputnik V, mendorong para ilmuwan di seluruh dunia untuk mempertanyakan keamanan dan kemanjurannya karena vaksin tersebut telah terdaftar sebelum hasil studi Tahap 3 tersedia.
Namun, hasil uji coba tahap akhir yang ditinjau oleh rekan sejawat yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet bulan lalu menunjukkan rejimen dua dosis Sputnik V adalah 91,6 persen efektif melawan gejala COVID-19, hampir sama dengan tingkat yang sama dengan vaksin yang dikembangkan oleh Barat.
Macron dan Merkel juga mendesak Putin selama panggilan video mereka untuk menghormati hak-hak lawan politik Aleksei Navalny yang dipenjara dan untuk menjaga kesehatannya, kata Istana Elysee dalam sebuah pernyataan.
Ratusan dokter Rusia menandatangani petisi online yang menuntut pihak berwenang memberikan bantuan medis segera kepada Navalny di tengah kekhawatiran yang meningkat atas kondisi kesehatannya.
Kondisi kesehatan Navalny menjadi masalah pekan lalu setelah sekutunya mengatakan mereka prihatin atas kesehatannya yang memburuk dan meminta otoritas penjara untuk mengklarifikasi kondisinya.
Navalny mengatakan dia menderita sakit punggung yang parah dan bahwa “tidak ada” yang dilakukan oleh otoritas penjara untuk menyelesaikan masalah selain diberi ibuprofen.
Ketiga pemimpin itu juga membahas situasi di Ukraina, Belarusia, Libya, dan Suriah dan setuju untuk mengoordinasikan upaya agar Iran kembali memenuhi kewajiban internasionalnya, kata pernyataan itu.
Kremlin mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa “prospek untuk pendaftaran vaksin Sputnik V Rusia di Uni Eropa dan kemungkinan pasokan dan produksi bersama di negara-negara UE” telah dibahas, serta situasi di Suriah.
Pernyataan Kremlin tersebut juga menyebutkan bahwa Putin telah menjelaskan situasi seputar kasus Navalny.
“Sehubungan dengan masalah A. Navalny yang diangkat oleh mitra, penjelasan yang tepat tentang keadaan obyektif dari kasus tersebut diberikan,” kata Kremlin.
Berdasarkan pelaporan oleh Reuters dan TASS
Diposting dari HK Hari Ini